Rabu, 26 September 2012

Mengenal Tanaman MPts By Barcok



Multipurpose Tree Species (MPTS) dalam Program Rutan Kemasyarakatan
(HKm)
Konsep RKm dan MPTS
Hutan Kemasyarakatan (Community forestry) adalah suatu sistem
pengelolaan hutan yang ditujukan untuk mendukung kehidupan dan kesejahteraan
masyarakat tanpa mengurangi fungsi pokok hutannya akibat adanya pemanfaatan
timbal balik antara hutan dan masyarakat tersebut (perum Perhutani, 1996).

Multipurpose Tree Species (MPTS) adalah sistem pengelolaan lahan dimana
berbagai jenis kayu ditanam dan dikelola, tidak saja untuk menghasilkan kayu, akan
tetapi juga daun-daunan dan buah-buahan yang dapat digunakan sebagai bahan
makanan ataupun pakan ternak (Kartasubrata, 1991a) .

Jadi dalam Program HKm, MPTS merupakan salah satu teknologi agroforestry
yang diterapkan. Tanaman-tanaman yang digunakan dalam MPTS adalah jenis
tanaman buah-buahan yang mempunyai fungsi ganda dan mempunyai persyaratan
tertentu antara lain: cocok dengan tempat tumbuh dan mempunyai nilai
ekonomi/pasar yang tinggi, serta dapat dipungut hasil/buahnya tanpa menebang
pohonnya.

Pelaksanaan MPTS dalam Program HKm
Penerapan teknologi agroforestry MPTS di NTB telah dimulai sejak
pengembangan program HKm tahun 1994/1995. Dalam program HKm di samping
dikembangkan tanaman jenis kayu-kayuan sebagai tanaman pokok ditanam juga
jenis-jenis tanaman MPTS. Jenis tanaman kayu-kayuan yang ditanam adalah jati,
mahoni, johar, dan lain-lain. Sedangkan jenis tanaman MPTS meliputi: jambu mete,
srikaya, dan nangka. Komposisi antara tanaman kayu-kayuan dengan tanaman MPTS
adalah 70:30. Jarak tanam dari tanaman tersebut 4 x 2 meter, sehingga dalam satu
hektar terdapat 1250 pohon tanaman dengan rincian sebanyak 875 pohon jati dan
375 pohon tanaman jambu mete atau srikaya. Pada lahan sela di antara tanaman
kayu-kayuan dan MPTS ditanam juga jenis tanaman pangan antara lain: padi,
kedelai, jagung, dan kacang tanah. Pemanfaatan lahan sela umumnya dilakukan
sampai tanaman pokok dan MPTS berumur dua sampai tiga tahun.





Mengenal Tanaman MPTS


Multi Purpose Tree Species (MPTS) mungkin masih asing di telinga orang awam. MPTS ini artinya tanaman dengan banyak fungsi, dari mulai  kayu, daun, buah, hingga akarnya. 
Sedangkan menurut Kartasubrata (1991) Multipurpose Tree Species (MPTS) adalah sistem pengelolaan lahan dimana
berbagai jenis kayu ditanam dan dikelola, tidak saja untuk menghasilkan kayu, akan tetapi juga daun-daunan dan buah-buahan yang dapat digunakan sebagai bahan makanan ataupun pakan ternak.

MPTS dalam program Hutan Kemasyarakatan (HKm)

Hutan Kemasyarakatan (HKm) (Community forestry) adalah suatu sistem
pengelolaan hutan yang ditujukan untuk mendukung kehidupan dan kesejahteraan
masyarakat tanpa mengurangi fungsi pokok hutannya akibat adanya pemanfaatan
timbal balik antara hutan dan masyarakat tersebut (perum Perhutani, 1996).

Dalam Program HKm, MPTS merupakan salah satu teknologi agroforestry
yang diterapkan. Tanaman-tanaman yang digunakan dalam MPTS adalah jenis
tanaman buah-buahan yang mempunyai fungsi ganda dan mempunyai persyaratan
tertentu antara lain: cocok dengan tempat tumbuh dan mempunyai nilai
ekonomi/pasar yang tinggi, serta dapat dipungut hasil/buahnya tanpa menebang
pohonnya.
Salah satu BUMN Kehutanan dalam hal Ini Perum Perhutani juga telah mengembangkan tanaman ini tidak untuk diproduksi kayunya, namun hanya buah, daun, dan fungsi konservasinya, sehingga tanaman ini lebih banyak ditanam di kawasan hutan lindung. Hasilnya, untuk kesejahteraan masyarakat dan kelestarian hutan itu sendiri.  Dengan demikian masyarakat akan tumbuh kesadaran bahwa hutan memberikan hasil dan manfaat tanpa harus menebang pohonnya.
MPTS sebenarnya begitu akrab dengan kehidupan masyarakat, baik di kota maupun desa.
Berikut ini kami sajikan beberapa contoh tanaman MPTS yang kami rangkum dari berbagai sumber.  
Nangka Artocarpus integra MERR. 
Hampir semua bagian tanaman ini sangat bermanfaat. Akarnya sebagai obat diare, kayunya bagus untuk perkakas, daunnya sebagai pakan ternak dan getahnya untuk obat bisul dan abses. Buah nangka matang, selain dapat langsung dikonsumsi dengan rasanya yang manis dan baunya yang wangi, juga bisa diolah menjadi aneka penganan, dari mulai dodol hingga kripik. Bijinya, enak digoreng, direbus dan disayur,  
Buah nangka, selain bergizi tinggi kon berkhasiat pula untuk mencegah kanker dan mencegah sembelit. Walau demikian, jika terlalu banyak mengkonsumsi buah ini secara berlebihan, akan menimbulkan gas dalam perut sehingga tidak dianjurkan untuk penderita infeksi usus dan maag.
Tanaman nangka dapat tumbuh subur dan berproduksi  dengan baik di daerah beriklim tropik/panas  pada areal 700 m dpl. Tanaman ini membutuhkan temperatur minimal antara 16 - 21 derajat celcius dan maksimum 31 - 32 derajat celcius. Curah hujan yang dibutuhkannya 1.500 hingga 2.400 mm/tahun dengan kelembaban udara (RH) 50 % - 80 %.
Untuk memperoleh pertumbuhan dan produksi yang optimal, pohon nangka membutuhkan tanah liat berpasir, subur, gembur banyak bahan organik, airase dan drainase baik, pH 5 - 7,5, serta kedalaman air tanah antara 1 - 200 cm dari permukaan tanah. Jenis tanah andosol, latosol dan podsolik merah kuning sangat cocok untuk tanam bergetah lengket ini. Keadaan fisik, kimia dan biologi tanah dapat diperbaiki dengan pengolahan secara empurna, pengapuran, pemupukan organik dosis tinggi dan pola tanam serasi. Tanam ini bisa diprtbanyak dengan cara generatif maupun vegetatif.
Kandungan gizi buah nangka sebagai berikut :
  
 No
Kandungan Gizi  
 Nangka masak
 Nangka Muda
Cempedak 
 1
 Kalori  (kal)
 106,00
 51,00
 116,00
 2
 Protein (gr)
 1,20
 2,00
 3,00
 3
 Lemak  (g)
 0,30
 0,40
 0,40
 4
 Karbohidrat (g) 
 27,60
 11,30
 28,60
 5
 Kalsium (mg)
 20,00
 45,00
 20,00
 6
 Fosfor (mg)
 19,00
 29,00
 30,00
 7
 Zat Besi  (mg)
 0,90
 0,50
 1,50
 8
 Vit A (SI)
 330,00
 25,00
 200,00
 9
 Vit B1 (mg)
 0,07
 0,07
 0,00
 10
 Vit C (mg)
 7,00
 9,00
 15,00
 11
 Air (g)
 70,00
 85,40
 67,00
 12
 Bagian yang dapat dimakan (%)
 28,00
 80,00
 30,00


(Direktorat Gizi Depkes RI 1981) 

Durian (Durio Zibethius)
Bauh berbau menyengat ini memiliki peluang pasar yang sangat bagus dibanding buah-buahan lainnya. Pemasaran buah bertampang sangar ini dari tahun ke tahunnya tidak pernah jenuh bahkan cenderung naik.  Tidak mengherankan jika buah berduri ini menjadi salah satu asset negara dari sektor non migas.
Manfaat buah durian, antara lain pohonnya dapat dimanfaatkan sebagai pencegah erosi dilahan miring. batangnya, baik untuk kayu perkakas, bahan bangunan dan bahan kayu lapis. Bijinya, memiliki kandunga pati sangattinggi, sehingga berpotensi sebagai alternatif pengganti bahan pangan. Sementara kulitnya, dapat dipakai untuk bahan abu gosok dan campuran media tanaman dalam pot, baik tanaman indoor maupun bunga-bungaan.
Tanaman durian, paling menyukai tempat subur, tanahnya gembur dan tidak bercadas, kedalamam air tanah tidak lebih dari 1 m, pH tanah antara 6 - 7 dengan pH 6,5 sebagai pH optimum. Hal ini karena pH 6,5 tersebut dapat mudah sekali menetralkan kandungan N, P dan K. 
Pohon durian dapat tumbuh bagus pada tempat berketinggian 200 - 600 mdpl dengan suhu rata-rata 20 s.d 30 derajat celcius. Proses fisiologis tanaman, membutuhkan energi yang diambil dari sinar matahari  berintensitas 45 % - 50 %. Sementara   curah hujan maksimal 3.000 - 5.000 mm/tahun dan minimal 1.500 - 3.000 mm/tahun.
Varietas durian uang unggul dan dibudidayakan di Indonesia, antara lain Si Japang, Si Dodol, Si Hijau, dll. Pengembang-baiaknnya biasanya dengan biji, cangkok, okulasi, penyambungan dan penyusunan.
Kandungan gizi daging buah durian tiap 100 gr :
Unsur Penyusunan Daging Buah  
Kadar Dalam 100 g 
 Air
 65,00
 Protein
 2,50
 lemak
 3,00
 Energi
 134,00
 Karbohidrat
 28,00
 Kalsium
 7,40
 Fosfor
 44,00
 Zat Besi
 1,30
 Vit A
 175,00
 Vit C
 53,00


(Direktorat Jenderal Depkes RI 1981) 

Sukun (Artocarpus Communis FORST)
Sukun mempunyai prospek yang cerah sebagat komoditas agroindustri di masa mendatang. Hal tersebut karena Pemerintah telah melancarkan program diversifikasi pangan.
Sukun memiliki kandungan karbohidrat  dan gizi yang baik seperti halnya ubi, uwi, gadung, suweg dll. Dari hasil analisis gizi oleh Departemen Kesehatan, ternyata  sukun memiliki kandungan gizi jauh lebih baik dari beras dan tepung terigu, misalnya fosfor, kalsium, vitamin C dan vitamin B1.  Sukun sudah lama dimanfaatkan  sebagai bahan pangan dan makanan ringan. caranya cukup direbus, dibakar,  atau digoreng.  
Tanaman ini dapat ditanam di hampir seluruh jenis tanah, sehingga memiliki daerah penyebaran yang luas.  Pada tanah pedzolik merah kuning, tanah berkapur maupun berpasir, sukun  mampu tumbuh dengan baik. Hal ini dikarenakan tanaman sukun mempunyai toleransi yang tinggi terhadap keadaan tanah.
Sukun, mampu tumbuh dengan subur di dataran rendah, dataran sedang hingga mencapai sekitar 600 mdpl. Tanah yang gembur dan kaya humus serta air tanahnya dangkal sangat disukai tanaman ini. Namun sukun tidak tahan pada tanah yang mengandung air berkadar garam tinggi.
Sukun relatif kuat terhadap keadaan iklim. Di daerah yang memiliki curah hujan tinggi, banyak bulan basah dan di daerah yang sedikit bulan basahnya, sukun mampu tumbuh dan berbuah banyak.  Iklim mikro sangat ideal untuk pertumbuhan sukun adalah di tempat terbuka danbanyak menrima panas sunar matahari. Ada lima cara perbanyakan pohon sukun, yaitu okulasi, tunas akar, cangkok, stek akar dan stek batang.
Berikut kandungan  gizi sukun  dibandingkan dengan beras dan tepung terigu.
 No
Kandungan Gizi 
Beras Giling  
Tepung Terigu  
Sukun Tua 
 1
Kalori (kal) 
 360,00
365,00
302,00 
 2
 Protein (gr)
 6,80
 8,90
 3,60
 3
 Lemak (g)
 0,70
 1,30
 0,80
 4
 Karbohidrat (g)
 78,90
 77,30
 78,70
 5
 Kalsium (mg)
 6,00
 16,00
 58,80
 6
 Fosfor (mg)
 140,00
 106,00
 165,20
 7
 Zat Besi (mg)
 0,80
 1,20
 1,10
 8
 Vit A (SI)
 0,00
 0,00
 0,00
 9
 Vit B1 (mg)
 0,12
 0,12
 0,34
 10
 Vit C (mg)
 0,00
 0,00
 47,60
 11
 Air (g)
 13,00
 12,00
 15,00
 12
 Bagian yang dapat dimakan
 100,00
 100,00
 100,00
  




(Direktorat Gizi Depkes RI 1981)
Alpukat (Avocade - Presea gratissima GAERTN)
Alpukat, termasuk komoditas yang potensial  dengan prospek peluang pasar dalam dan luar negeri yang terbuka lebar. Buah alpukat, mengandung 78 % asam lemak tak jenuh (termasuk asam oleic dan linoleic). Asam lemak tak jenuh ini mudah  dicerna dan berguna untuk memfungsikan organ tubuh secara baik.  Buak alpukat dapat menurunkan kolesterol, dan aman dimakan  dalam jumlah banyak. Daging buahnya yang matang, berguna mencegah pengeriputankulit wajah, sementara bijinya untuk obat sakit gigi tradisional dan pucuk daunnya untuk obat sakit ginjal.
Varietas alpukat yang dikehendaki adalah yang mempunyai sifat-sifat : poonnya pendek, kekar dengan percabangan mendatar dan tahan terhadap perubahan keadaan lingkungan ; tahan terhadap penyakit busuk akar yang disebabkan oleh pytophora sp dan antraknosa ; daya hasil tinggi dan stabil serta tahan penyimpanan dan pengangkutan.
Alpukat, dapat tumbuh di dataran rendah sampai dataran tinggi (sampai 2.000 mdpl) dengan ketinggian optimum 200 - 1.000 mdpl. Suhu yang diperlukannya 15 sampai 30 derajat celcius dengan curah hujan rata-rata setiap tahunnya 1.500 - 3.000 mm berkelembaban udara 50 % - 80 %. Tipe iklim yang cocok adalah iklim basah sampai dengan agak kering.
Tanaman alpukat, toleran terhadap naungan, sehingga cocok ditanam  di lahan pekarangan rumah yang teduh. Aplukat tidak cocok untuk tanah yang tandus. Tanah yang baik untuk pertumbuhannya yaitu yang banyak mengandung bahan organik, airase dan drainase baik, pH 5,5 - 6,5, berjenis alluvial, latosol, podzolik merah kuning, grumusol, andosol, dan mediteran merah kuning.
Berdasarkan  daerah asal sumber genetikanya, dikenal tiga jenis alpukat, yaitu jenis Meksiko, Guatemala dan west Indian. Perbanyakan atau pembiakannya dengan cara vegetatif dan generatif. namun demikian pembiakan secara generatif tanaman ini dianggap tidak efektif karena banyaknya kemungkinan perubahan sifat akibat penyerbukan silang.
Berikut kandungan gizi dalam buah alpukat
 Kandungan Gizi
Banyaknya  
 Kalori  Kal)
 85,00
 Protein  (g)
 0,90
 Lemak  (g)
 6,50
 Karbohidrat (g)
 7,70
 Kalsium (mg)
 10,00
 Fosfor (mg)
 20,00
 Zat Besi (mg)
 0,90
 Vit A (SI)
 180,00
 Vit B1 (mg)
 0,05
 Vit C (mg)
 13,00
 Air (g)
 84,30
 Bagian yang bisa dimakan (%)
 61,00
Direktorat Gizi Depkes RI 1981
Melinjo (Belinjo-leaves - Gnetum gnemon LINN)
Hampir semua bagian tanaman ini bisa dimanfaatkan, baik untuk kerluan rumahtangga maupun industri. daun dan bunga muda melinjo, dapat dipakai sebagai bahan sayuran. Buah dan kulit tuanya untuk  penganan yang lezat. sementarana kayunya baik untuk bahan bangunan,  papan dan pulp untuk industri kertas. Sementana kulit kayunya baik untuk tali pancing, jala dan lis kuda pedati.
Tanaman melinjo,  tidak  membutuhkan kondisi tanah yang khusus, sehingga dapat tumbuh subur pada tanah liat, berpasir dan berkapur. Walau demikian, pohon melinjo tidak tahan terhadap genangan air dan kadar asam yang tinggi.  Di Indonesia, tanaman melinjo ditanam di daerah pantai yang berhawa panas sampai pegunungan dengan ketinggian  1.200 mdpl.
Tanaman ini dapat dikembagbiakan dengan baik secara generatif (dengan biji) maupun vegetatif (cangkok, sambung, okulasi atau stek batang). Varietas yang ditanam ada 3, yaitu kerikil, ketan dan gentong.  Semua bahan makanan yang berasal dari melinjo, memilki kandungan gizi tinggi. selain karbohidrat, juga mengandung lemak, protein, mineral dan vitamin.
Berikut kandungan gizi melinjo :
 Kandungan
Biji Melinjo Tua (100 gr) 
Daun melinjo (100 gr) 
Emping  Melinjo (100 gr)
 Kalori (kal)
 66,00
99,00 
345,00 
 Karbohidrat (mg)
 13,30
 21,30
 71,50
 Protein (mg)
 0,00
 5,00
 120,00
 Lemak (mg)
 7,00
 1,30
 1,00
 Kalsium (mg)
 163,00
 219,00
 100,00
 Fosfor (mg)
 75,00
 82,00
 400,00
 Besi (mg)
 2,80
 45,00
 5,00
 Vit A (IU)
 1.000,00
 10.000,00
 0
 Vit B (mg)
 0,10
 0,09
 0,20







Departemen Pertanian RI 1980
Rambutan (Ramboostan - ramboosten - Nephelium lapnaceum)
Dalam jumlah kecil, buah rambutan Indoensia sudah mampu menembus pasar eksport ke Eropa, Asia dan Afrika. Buah ini selain bisa langsung dimakan mentah juga diproduksi dalam bentuk kalengan untuk manisan. Di Malaysia, kulit buah rambutan dipakai untuk memberi warna hitam pada sutera. Sedangkan daun mudanya untk mengubah sutera yang telah berwarna kuning menjadi hijau. Kegunaan tanaman ini secara umum selain buahnya, yaitu kayunya yang keras baik untuk bahan bangunan dan perkakas.  Rebusan akarnya bisa dipakai untuk obat demam dan kulit kayunya untuk mengobati penyakit lidah.
Di Indonesia, tanaman rambutan tumbuh menyebar di dataran rendah sampai ketinggian 600 mdpl.  Namun demikian hasil yang baik akan diperoleh pada lahan-lahan berketinggian 0 - 250 mdpl, bercurah hujan antar 1.500 - 2.500 mm/tahun dan merata sepanjang tahun. Semakin basah suatu daerah, semakin baik pula kualitas pertumbuhan dan pembuahannya.
Pada prinsipnya, rambutan dapat tumbuh di segala tipe tanah. Namun agar pertumbuhannya maksimal, tanamlah rambutan di tanah yang subur, gembur serta mengandung sedikit pasir.  Salah satu syarat yang lain, yaitu rambutan tidak tahan pada keadaan air tanah yang dangkal dan menggenang. Kedalamam air tanah yang ideal untuk tanaman ini adalah 100 - 150 cm dari permukaan tanah. 
Saat ini ditetapkan 7 varietas rambutan unggul, yaitu Binjai, Sirapeah, Lebak Bulus, Sibongkok, Antalagi, Garuda dan rambutan Sibatuk Gamal. Perbanyakan tanamannya dengan cara cangkok, okulasi dan susunan atau enten.
Berikut kandungan gizi rambutan dalam 100 gram :
 Unsur penyusun Daguing Buah
Kadar Dalam 100 gr  
 Air (g)
 80,40
 Protein (g)
 1,00
 Lemak (g)
 0,30
 Glukosa (g)
 2,80
 Sukrosa (g)
 9,90
 Fruktosa (g)
 3,00
 Pati (g)
 0,00
 Serat Makanan (g)
 2,80
 Asam Malat (g)
 0,05
 Asam Sitrat (g)
 0,31
 Abu (g)
 0,30
 Energi (KJ)
 297,00
 Vit C (mg)
 66,75
 Thiamin (mg)
 0,01
 Fiboflavin (mg)
 0,07
 Niacin (mg)
 0,05
 Kalsium  (mg)
 140,00
 Natrium (mg)
 2,00
 Calium  (mg)
 13,00
 Magnesium (mg)
 10,00
 Ferum/besi (mg)
 0,80
 Zn / seng (mg)
 0,60
 P / Fosfor(mg)
 16,00
 Bagian yang dapat dimakan
 40,00






MPTS dan HMT KPH Bandung Utara

Multi Purpose Tree Species (MPTS) adalah tanaman multi guna. Maksudnya, tanaman ini dapat menghasilkan daun. kayu dan buah. Namun demikian KPH Bandung Utara menanam tanaman MPTS di kawasan hutannya, sebagai  alternatif pengganti fungsi ekonomi bagi masyarakat desa hutan disamping fungsi konservasinya  pasca pelarangan tumpangsari.

Seiring terbitnya Surat edaran Gubernur Jawa Barat No. 522/1224/BinProd tanggal 20 Mei 2003 tentang Perlindungan dan pengamanan Kawasan Hutan di wilayah Propinsi Jawa Barat, kegiatan tumpangsari pada kelerengan > 40% dilarang dilaksanakan.  Dengan demikian akses masyarakat desa hutan untuk bertumpangsari kian dibatasi.
Menyikapi hal tersebut, KPH Bandung Utara mengganti kegiatan tumpangsari dengan menanami kawasan hutan lindungnya dengan tanaman MPTS dan Hijauan Makanan Ternak (HMT). Sistemnya tetap mengacu pada Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM). Jenis MPTS yang dikembangkan di KPH Bandung Utara antara lain nangka, sukun, durian, alpukat dan petai.
Diharapkan, dengan tanman MPTS ini selaian masyarakat dan perusahaandapat menikmati hasilnya  dari buah yang nantinya akan dihasilkan, kawasan hutan pun akan hijau pula. Saat ini MPTS yang telah ditanam jumlahnya mencapai 307.876 batang.
Sementara HMTjenis rumput gajah untuk pakan sapi keluasannya mencapai 455,05 Ha yang tersebar di BKPH Manglayang Barat, Lembang dan BKPH Padalarang. Kegiatannnya dikerjasamakan dengan Koperasi Peternak Susu Bandung Utara (KPSBU). Baik MPTS maupun HMT,  dikelola oleh Kelompok-kelompok Tani Hutan yang terhimpun dalam wadah Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH). Besarnya bagi hasil tanaman MPTS, dituangkan dalam perjanjian kerjasama. Porsinya 70 % untuk Perhutani, 20 % masyarakat dan 10 % untuk mitra kelola (LMDH, desa, masyarakat terkait dan kelompok kerja).  
Bibit MPTS, merupakan bibit unggul swadaya, bantuan pihak lain atau dari Perum Perhutani dengan manajemen pohon per pohon yang teregister nomor dan mana penggarapnya. Stake holders hanya berhak memperoleh hasil buah yang dihasilkan pohon tanpa memilikinya (status milik Perhutani). Dengan demikian hasilnya tetap berkesinambungan. 
Pengembangan HMT dan MPTS ini sebenarnya diarahkan mengubah pola kebiasaan atau alih komoditi dan profesi masyarakat dari semula bertumpangsari sayur. Dengan begitu kawasan hutan hutan tidak terganggu fungsi konservasinya tetapi masyarakat turut tersejahterakan. Apalagi kawasan hutan KPH Bandung Utara didominasi oleh hutan lindung.
Alasan ditanamya MPTS di kawasan hutan lindung KPH Bandung Utara, yaitu :ibadah atau sedekah alam, sadar lingkungan alam,jiwa sosial yang tinggi, mencintai alam, keseimbangan dan kepuasan diri, menambah penghasilan, dan investasi yang prospektif.
Sedangkan jika ditinjau dari sisi PHBM, MPTS diarahkan untuk memberi raung atau kesempatan kepada segenap stake holders untuk beraktivitas, ibadah, mencintai alam, berperan terhadap kelestarian alam/hutan dan usaha. selain itu juga mengoptimalkan fungsi lindung dengan diserfikasi jenis tanaman, mengoptimalkanmanfaat ekonomi, meningkatkan rasa memiliki terhadap hutan dan menjamin eksistensi hutan lindung pada rantai keghidupan akibat telah terakomdirnya aspek sosial, ekonomi dan aspek ekologi


Tidak ada komentar: